Abstract
Permintaan yang berlebih pada web server menyebabkan server tidak mampu melayani permintaan yang mengakibatkan overload dan menyebabkan server down. Load balancing dapat menjadi solusi, dengan kemampuan membagi beban kerja ke beberapa server secara seimbang. Metode load balancing dapat diterapkan pada teknologi container. Docker merupakan salah satu teknologi container yang berfungsi menjalankan aplikasi dengan cepat dan terisolasi didalam sebuah wadah yang disebut container. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur performa dari metode load balancing untuk server learning management system dengan dua algoritma yaitu least connection dan round robin yang diterapkan dalam container docker. Pengujian dilakukan dengan memberikan request pada server dengan tiga variasi yaitu 1000 , 2000 dan 4000 request . Hasil pengujian mendapatkan hasil bahwa algoritma least connection mendapatkan hasil yang lebih baik pada pengujian dengan request 1000 dan 2000 dengan nilai throughput tertinggi adalah 4,08333 Mbps. Kemudian nilai reponse time algoritma least connection unggul pada pnegujian ke 1000 dan 2000 sedangkan round robin unggul pada request 4000 dengan nilai 4985,31 ms. Lalu pada pengujian nilai error algoritma least connection memiliki nilai error lebih rendah pada semua skema pengujian dan pada penggunaan cpu.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright (c) 2023 Bayu Setyaji, Mega Pranata, Iqsahiro Kresna